JAKARTA, 5 September 2024 – Untuk pertama kalinya sejak 2014, realisasi tajak pengeboran bulanan migas mencapai 107 sumur di bulan Agustus 2024. Angka ini terdiri dari 101 sumur pengembangan dan 6 sumur eksplorasi, meningkat sebesar 21,5% dibandingkan capaian di bulan Juli 2024.
Kepala Divisi Pengeboran dan Sumuran SKK Migas, Surya Widyantoro, menyebutkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari sinergi antara SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), serta para pemangku kepentingan lainnya.
“Mayoritas sumur pengembangan disumbang oleh PT Pertamina Hulu Rokan dengan 54 sumur, diikuti PT Pertamina EP sebanyak 16 sumur, serta PT Pertamina Hulu Mahakam dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga masing-masing dengan 7 sumur,” jelas Surya, Kamis, 5 September 2024.
SKK Migas berkomitmen untuk terus mendorong KKKS melakukan pengeboran guna menemukan cadangan migas baru, dengan tujuan mendukung tercapainya target produksi migas nasional.
Hingga 31 Agustus 2024, kumulatif pengeboran sumur pengembangan telah mencapai 545 sumur, dengan nilai investasi total yang diperkirakan sebesar 1,27 miliar dolar.
Sementara itu, untuk sumur eksplorasi, hingga akhir Agustus 2024 tercatat sebanyak 25 sumur dengan nilai investasi total sebesar 469 juta dolar.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, menambahkan bahwa SKK Migas dan KKKS terus berupaya meningkatkan produksi minyak nasional melalui pengeboran yang masif, agresif, dan efisien.
“Tantangan produksi dan lifting migas di 2024 lebih besar dibandingkan 2023, namun ada harapan besar dengan penemuan potensi migas baru seperti di lapangan Geng North dan Blok Andaman,” kata Hudi.
Pemerintah, melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas, telah menyetujui Plan of Development (PoD) lapangan Geng North, yang diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi migas dan ketahanan energi nasional. (*)