SELAKSA, 30 Agustus 2024 – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep mencatat bahwa pada tahun 2024, realisasi luas tanam tembakau di wilayah tersebut mencapai sekitar 14.000 hektare dari total 21.000 hektare areal pertanian yang tersedia.
Kepala DKPP Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, menjelaskan bahwa tidak semua areal pertanian ditanami tembakau karena beberapa faktor, termasuk ketersediaan air yang terbatas.
“Ketersediaan air menjadi salah satu faktor utama. Jika air berkurang, hal ini akan menghambat produksi tembakau,” ujar Chainur Rasyid pada Kamis.
Menurut Inong, sapaan akrab Chainur Rasyid, keputusan untuk menanam tembakau sepenuhnya berada di tangan petani. DKPP hanya memberikan dukungan untuk meningkatkan produksi.
“Kami menyarankan agar petani menggunakan sumber mata air dengan bijak saat menyiram tanaman, agar kualitas tembakau tetap terjaga,” jelasnya.
Untuk diketahui, areal tanam tembakau di kabupaten paling timur Pulau Madura mencakup lahan tegal, sawah, dan perbukitan.
Inong berharap, pada tahun ini tembakau yang dihasilkan di Sumenep memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat berdampak positif terhadap harga jualnya. (Al/Red)